Last modified: 2019-03-25
Abstract
Pada tahun 2015 bencana alam pernah menimpa Desa Mendak Kabupaten Madiun dan berdampak pada matinya perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, pemimpin desa menginisiasi pembangunan ekonomi pasca bencana melalui pariwisata. Dalam proses inisiasi, masyarakat sebagai pengikut menunjukkan perilaku kepatuhan. Semua ide dan inovasi dipercayakan kepada pemimpin formal dan informal. Walaupun pengikut tidak terlibat aktif dalam inisiasi, pembangunan ekonomi ternyata cukup menunjukkan hasil yang signifikan. Bahkan Desa Mendak mendapatkan kejuaraan bidang pariwisata se-Jawa Timur. Karena adanya asumsi baru bahwa dengan patuh justru pembangunan mampu tercapai dengan baik, maka peneliti ingin mendiskusikan lebih lanjut terkait potensi dampak dimasa depan terhadap keberlanjutan pembangunan ekonomi apabila tetap mempertahankan sikap patuh pada pimpinan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kualitatif melalui wawancara awal dan literature review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa potensi dampak negatif yang terjadi apabila kepatuhan dilanggengkan sampe akhir pembangunan yaitu adanya konflik karena ada pihak pendominan dan pihak tunduk, adanya kejahatan kepatuhan dimana pengikut melakukan tindakan tidak etis, narsisme pemimpin yang menganggap ia hebat dan superior terhadap pengikut, serta meningkatnya kerentanan masyarakat diwaktu krisis.
Keyword: Followership, Kepatuhan, Pemimpin, Pembangunan Pasca Bencana